Cara Memimpin dan Menjadi Pemimpin
Jika membahas mengenai tugas utama dari seorang leader,
tentunya meliputi tanggung jawab terhadap pengembangan seseorang,
organisasi dan bisnis, serta kemampuan untuk mengembangkan dan
memperbaiki orang adalah mutlak.
Melalui coaching Skill atau
sebuah keahlian untuk melatih rangkaian teknik yang diciptakan untuk
membantu pemimpin untuk mengembangkan anak buahnya, sedangkan counseling skill merupakan teknik yang didesain untuk membantu pemimpinnya untuk memperbaiki kinerja anggota timnya. Sehingga coaching skill dan counseling skill adalah rangkaian (Basic Leadership Skill) keahlian dasar dari memimpin yang sangat wajib dimiliki para pemimpin.
Definisi dari Coaching
merupakan suatu proses berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja dari
karyawan melalui proses pengembangan pada aktivitas sehari-harinya.
Secara harfiah coaching berarti melatih, namun yang dimaksudkan
di sini adalah bagaimana seorang pemimpin mampu melatih anggota
tim-nya, sehingga mereka menjadi mandiri dalam melaksanakan tugas dan
juga tanggung jawabnya. Kapan dan kondisi seperti apa coaching dapat dilakukan? Coaching hanya bisa dilakukan jika karyawan memiliki kesadaran (awareness) dan mau bekerjasama (cooperation) bahwa mereka membutuhkan pengembangan. Jika kondisi tersebut tidak ada, maka coaching
tidak dianjurkan karena tidak akan menghasilkan apapun, apalagi jika
karyawan memiliki resistensi atau penolakan terhadap proses coaching.
Coaching sendiri terdiri dari elemen pendukung utama yaitu giving direction
atau memberikan arahan dan perintah, kedua adalah coaching asking yang
bermakna melatih dengan melibatkan. Penjelasan mengenai kedua elemen coaching tersebut. Pertama, memberikan arahan kepada anggota tim sebagai bagian dari proses coaching
adalah dibenarkan jika dalam kondisi yang memerlukan pendekatan ini,
situasi tersebut adalah jika keamanan terancam akibat karyawan sangat
baru terhadap tugas dan tanggung jawabnya, sehingga jika tidak diberikan
arahan akan menyebabkan kesalahan yang fatal. Alasan kedua, pemimpin
perlu memberikan arahan bila karyawan belum mampu menghasilkan kinerja
yang ditargetkan. Sedangkan kerugiannya karyawan menjadi sangat
tergantung kepada leader, menurunkan motivasi, leader kehilangan peluang
untuk mengembangkan anak buahnya, leader kesulitan mengenali
dan menemukan bakat atau talenta yang dimiliki anggota timnya. Elemen
berikutnya dalam proses coaching adalah coaching-asking, yaitu melatih dengan melibatkan karyawan dalam semua proses. Coaching-asking memiliki kemiripan dengan democratic leadership style.
Hal ini merupakan pendekatan yang sangat baik dan terbukti mampu
meningkatkan efektifitas kepemimpinan, sehingga sangat dianjurkan untuk
selalu digunakan jika kondisi tim kondusif dan memenuhi syarat untuk
dilakukan.
sumber: http://indonesiana.tempo.co/read/11211/2014/04/03/jazakyus/cara-memimpin-dan-menjadi-pemimpin
Komentar
Posting Komentar
->