NILAI DAN MANFAAT TAMAN NASIONAL

Beberapa taman nasional telah mendapat perhatian/ pengakuan secara internasional sebagai Warisan Alam Dunia (Taman Nasional Ujung Kulon, Komodo, dan Lorenz); Cagar Biosfer (Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Komodo, Tanjung Puting, Lore Lindu, Gunung Leuser, dan Siberut); Lahan Basah Internasional (Taman Nasional Berbak dan Danau Sentarum).

Beberapa tumbuhan dan satwa yang terdapat di kawasan taman nasional telah menjadi simbol/lambang daerah dan nasional, seperti raflesia, anggrek, komodo, badak jawa, orangutan, jalak bali, maleo, enggang gading, kupu raja, elang jawa dan lain-lain.

Selain itu, di taman nasional terdapat keunikan dan kekhasan alam, antara lain: danau tiga warna di Taman Nasional Kelimutu (Nusa Tenggara Timur), karang atol ketiga terbesar di dunia terdapat di Taman Nasional Taka Bonerate (Sulawesi Selatan), dan salah satu dari tiga kawasan di dunia yang mempunyai gletser di daerah tropis terdapat di Taman Nasional Lorentz.

Untuk dapat memahami keterkaitan peranan/manfaat kawasan taman nasional dengan kepentingan pembangunan daerah atau nasional, dapat dilihat manfaat ekologis kawasan taman nasional yang dapat dikuantifikasi, yang terdiri dari :

  1. Nilai guna langsung (direct use values), yang dapat dihasilkan langsung dari kawasan taman nasional serta mudah untuk dikuantifikasi sebagai manfaat kawasan taman nasional, antara lain berupa produk hasil hutan, bahan makanan, bahan baku obat-obatan dan manfaat rekreasi.
  2. Nilai guna tidak langsung (indirect use values), yang mencakup manfaat fungsional dari proses ekologis yang secara terus menerus memberikan perananannya kepada masyarakat dan ekosistem serta tidak mudah untuk dikuantifikasi, antara lain berupa pengendalian banjir, penyediaan sumber air, perlindungan badai, siklus nutrisi, pendukung kehidupan global berupa penyerapan karbon/polutan, dan pengendalian perubahan iklim, menjaga kesehatan manusia, dan lain-lain. Nilai guna tidak langsung tersebut memperlihatkan secara nyata mengenai adanya keterkaitan yang jelas antara kawasan taman nasional dengan pembangunan daerah/ekonomi;
  3. Nilai guna pilihan (option value), yang meliputi manfaat sumberdaya alam yang dapat disimpan, disisihkan atau dipertahankan untuk kepentingan/ pemanenan yang akan datang, antara lain berupa keanekaragaman hayati, sumberdaya genetik, perlindungan jenis/species, keragaman ekosistem, proses evolusi, dan produk-produk tersebut umumnya belum diketahuidan tidak memiliki nilai pasar pada saat ini
  4. Nilai guna non-konsumtif meliputi nilai keberadaan (existence values) dan nilai warisan (bequest values). Nilai keberadaan adalah nilai yang diberikan oleh masyarakat kepada kawasan konservasi karena adanya nilai keberlanjutan akan keberadaan sumberdaya tertentu seperti konservasi habitat dan species tertentu, integritas nilai-nilai spiritual, estetika, dan kultural. Sedang nilai warisan merupakan nilai yang diberikan masyarakat yang hidup saat ini terhadap suatu daerah tertentu agar tetap utuh untuk dapat diberikan kepada generasi mendatang seperti konservasi habitat, upaya preventif terhadap perubahan yang tidak dapat diperbarui. Nilai guna non-konsumtif tersebut umumnya tidak dapat terefleksikan dalam harga pasar.
Nilai guna dari kawasan taman nasional umumnya akan mendorong tumbuhnya manfaat langsung melalui proses efek ganda (multiplier effect) seperti misalnya uang yang dikeluarkan oleh seorang pengunjung pada kunjung ke suatu kawasan taman nasional akan mendorong penambahan pengeluaran di suatu wilayah tertentu untuk penginapan, makan dan minum, pembelian barang kerajinan tangan, pajak dan sebagainya. Disamping biaya manfaat tersebut terdapat pula biaya-biaya yang ditimbulkan akibat limbah karena beroperasinya penginapan dan restaurant maupun vandalisme dan lain-lain, yang akan mengurangi keuntungan bersih yang diperolehnya. Oleh karena itu penting untuk menghitung dan melihat manfaat dan biaya ekonomi dari kawasan taman nasional agar manfaatnya akan lebih nyata di dalam pembangunan daerah atau nasional.

Komentar

  1. manfaat dan bahkan dampaknya kan sistemik, jadi apa yang dinilai? dan kalau ternyata saat peruntukan TN di ubah, nett benefits labih besar gmn? sebesar2nya untuk kemakmuran rakyat.. kemakmuran sisi apa? rakyat yang mana? aksesnya gimana?
    salam lestari..
    Handyan AP. fakultas kehutanan IPB. handyan_ap@yahoo.com

    BalasHapus
  2. lumayan buat masukan skrpsi saya, apabila ada artikel atau apapun yang mengenai pemanfaatan taman nasional khusus ny ujung kulon, mohon di share ke email saya, trmksh :)

    Reza Setiawan, Geografi, UNJ, ezot@rocketmail.com

    BalasHapus

Posting Komentar

->

Postingan populer dari blog ini

LEMBAGA KONSERVASI

Upacara Pembukaan Diklatsar XXI Mapar

Logo Ekolabel Swadeklarasi Indonesia