kalu tidak sekarang,kapan lagi?




Nama nya Gugun gandrung priatna asal sukabumi dia datang ke kota bogor untuk kuliah di Universitas nusa bangsa
pria yang satu ini sifat nya polos atau bisa di bilang berbeda dengan mahasiswa-mahasiswa yang lain ,sopan santun,keramahan dan tutur kata nya masih sangat baik,mungkin karena lingkungan rumah nya yang masih sangat alami atau adat istiadat nya yang masih ia pegang teguh.
kali ini saya akan menceritakan kisah-kisah dia selama di bogor dan apa maksud foto di atas
yuk disimaaak ...

"pada awal-awal masuk kuliah semua berjalan monoton atau biasa-biasa saja apa lagi mahasiswa sama mahasiswi nya sedikit jadi bosen " kata nya kepadaku.
sampai pada suatu hari pria yang menyukai petualangan ini di ajak teman-teman nya untuk nmendaki gunung ke gunung gede pangrango,dengan senang hati ia menerima ajakan tersebut.gugun yang sebelum nya belum pernah nmendaki gunung atau hiking ia dengan semangat mencari artikel-artikel tentang pendakian dan apa saja yang harus di persiapkan untuk mendaki.
sampai pada hari keberangkat ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ia masih tak percaya bahwa ia akan mendaki,perjalanan mendaki pun dimulai,udara dingin sudah sangat terasa,dan kabut perlahan turun,dengan semangat langkah demi langkah ia susuri hutan yang sangat rindang ,sampai saat tiba nya ia di puncak gunung gede,rasa tak percaya,rasa syukur,rasa kekaguman semua menjadi satu di hatinya.mata nya berlinang,tubuh nya lemas,melihat indah nya lukisan tuhan ini,hal pertama yang ia lakukan adalah sujud syukur atas anugrah yang telah di berikan tuhan kepada nya.
"pas di puncak teh gugun teriak,'alam dan negri ini akan gugun jaga selama gugun masih hidup' " ucapnya kepadaku.
itulah pengalaman pertama nya mendaki gunung,kini ia kembali menjalani rutinitas ia sebagai mahasiswa,ia pun mulai bisa berbaur dengan mahasiswa-mahasiswa yang lain nya. hari ke hari ia jalani dengan biasa,kuliah lalu pulang kekosant begitu seterusnya sampai saat ia melihat spanduk besar di dalam kampus yang bertuliskan "perekrutan calon anggota MAPAR angkatan XXI" ia penasaran apa maksud isi spanduk tersebut dan ia bertanya tanya kepada mahasiswa senior tetapi jawaban nya tidak seperti yang ia inginkan,pada akhir nya dia bertemu juga dengan  anggota MAPAR.ia mulai melontarkan pertanyaan-pertanyaan  untuk menghilangkan rasa penasaran nya.
akhirnya dia menemukan jawaban atas apa yang bikin dia penasaran lewat MAPAR dari awal pra diksar terus diksar.
di dalam diksar itu dia menemukan akan arti persahabatan terutama kebersamaan yang terjalin d antara teman-teman  
di dalam diksar juga dia dilatih mental dan fisiknya disitu juga dia menemukan banyak pelajaran-pelajaran penting yang tidak terdapat di sekolah atau kampus, hari-hari dia lewati suka dan duka didalam diklatsar itu sendiri.
dan pada akhirnya dia lulus dari diksar dia telah menjadi anggota penuh mapar, disana terlihat dia sangat bahagia bisa lulus dan menjadi anggota MAPAR patut di banggakan juga 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LEMBAGA KONSERVASI

Upacara Pembukaan Diklatsar XXI Mapar

Logo Ekolabel Swadeklarasi Indonesia